SMP Negeri 1 Wonoayu Gelar Bakti Sosial untuk Korban Musibah Ponpes Al Khoziny

Sidoarjo – Headlineindonesia.id

Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap sesama, SMP Negeri 1 Wonoayu (Speniwa) menggelar kegiatan bakti sosial untuk membantu korban musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo. Aksi kemanusiaan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 4 Oktober 2025,pukul 08.00 dan melibatkan seluruh keluarga besar sekolah.

Kegiatan ini merupakan inisiatif bersama pihak sekolah, OSIS, serta para wali murid untuk menggalang bantuan bagi para korban. Donasi yang terkumpul, baik berupa uang tunai maupun sumbangan sukarela lainnya, akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo agar penyalurannya tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi para santri serta pengasuh pondok.

“Bakti sosial ini menjadi wujud nyata kepedulian keluarga besar Speniwa terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Kami berharap, bantuan ini bisa meringankan beban dan memberi semangat baru bagi para korban,” ujar Zivanna Ketua OSIS SMPN 1 Wonoayu.

Sebelumnya, peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, mengakibatkan sejumlah santri mengalami luka-luka serta kerugian material yang tidak sedikit. Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah merasa terpanggil untuk turut membantu melalui gerakan nyata yang melibatkan seluruh warga sekolah.

“Kepedulian Kita, Harapan Bagi Mereka”, kegiatan bakti sosial ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan materiel, tetapi juga menanamkan nilai empati, kebersamaan, dan semangat gotong royong di kalangan pelajar.

Kepala SMP Negeri 1 Wonoayu Lilis Sulistyowati S.pd ,M.pd menegaskan, kegiatan sosial seperti ini akan terus digalakkan sebagai bagian dari pendidikan karakter siswa.
“Kami ingin menanamkan nilai kemanusiaan sejak dini. Melalui kegiatan ini, para siswa belajar untuk peduli, berbagi, dan peka terhadap lingkungan sosialnya,” ungkapnya.

Langkah positif yang dilakukan Speniwa ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak harus menunggu besar, karena dari niat tulus dan aksi sederhana pun dapat menumbuhkan harapan bagi mereka yang sedang berduka.

(Wyna)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *